Cara Pemeriksaan Penetrasi Bahan Bitumen ( Aspal ) | CATATAN SAIF - Tutorial Blogger

Cara Pemeriksaan Penetrasi Bahan Bitumen ( Aspal )


1.   Maksud dan Tujuan Pemeriksaan
        Pemeriksaan penetrasi bahan-bahan bitumen dimaksudkan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau lembek (solid atau semi solid) dengan memasukkan jarum penetrasi ukuran tertentu,beban dengan waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu.





2.   Peralatan
  1. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik turun tanpa gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1mm.
  2. Pemegang jarum seberat (47,5 ± 0,05)gr yang dapat dilepas dengan mudah dari alat penetrasi.
  3. Pemberat (50 ± 0,05)gr dan (100 ±0,05)gr masing-masing dipergunakan untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100gr dan 200gr.
  4. Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel dengan ukuran dan bentuk., ujung jarum harus berbentuk kerucut terpancung.
  5. Cawan contoh dari logam atau gelas berbentuk silinder.
  6. Bak perendam (waterbath)Terdiri dari bejana dengan isi tidak kurang dari 10 liter dan dapat menahan suhu tertentu dengan ketelitian kurang dari 0,1oC. Bejana dilengkapi dengan pelat dasar berlubang-lubang, terletak 50 mm di atas dasar bejana dan tidak kurang dari 100 mm di bawah permukaan bejana.
  7. Tempat air untuk benda uji ditempatkan dibawah alat penetrasi. Tempat tersebut mempunyai isi tidak lebih dari 350 ml, dan tinggi yang cukup untuk merendam benda uji tanpa bergerak
  8. Pengukur waktu Untuk pengukuran penetrasi dengan tangan diperlukan stopwacth dengan skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dan kesalahan tertinggi 0,1 detik per 60 detik.
  9. Termometer.

3.    Benda uji
         Memanaskan contoh perlahan-lahan serta mengaduk hingga cukup air untuk dapat dituangkan. Pemanasan contoh tidak lebih dari 60oC diatas titik lembek dan untuk bitumen tidak lebih dari 90oC di atas titik lembek. Waktu pemanasan tidak boleh melebihi 30 menit mengaduk perlahan-lahan agar udara tidak masuk kedalam contoh.
Setelah contoh cair merata dituangkan kedalam tempat contoh, dan didiamkan hingga dingin. Tinggi contoh dalam tempat tersebut tidak kurang dari angka penetrasi ditambah 10 mm. Dibuat dua benda uji (duplo). Menutup benda uji agar bebas dari debu dan didiamkan pada suhu ruang selama 1,5 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil dan 1,5 sampai 2 jam untuk benda uji besar.

4.  Cara Pelaksanaan
a.    Meletakkan benda uji dalam tempat air yang kecil dan memasukkan tempat air tersebut dalam bak perendam pada suhu yang telah ditentukan. Mendiamkan dalam bak tersebut selama 1 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil dan 1,5 sampai 2 jam untuk benda uji besar.
b.      Memeriksa pemegang jarum dapat dipasang dengan baik dan membersikan jarum penetrasi dengan gliserin atau pelarut lain kemudian mengeringkan jarum tersebut dengan lap bersih dan memasang jarum pada pemegang jarum.
c.       Meletakkan pemberat 50 gram di atas jarum untuk memperoleh beban sebesar (100 ± 0,1) gram.
d.      Memindahkan tempat air dari bak perendam ke bawah alat penetrasi.
e.  Menurunkan jarum perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh permukaan benda uji. Kemudian mengatur angka nol di arloji penetrometer, sehingga jarum penunjuk berhimpit dengannya.
f.   Melepaskan pemegang jarum dan serentak menjalankan stopwacth selama jangka waktu (5 ± 0,1)detik.
g.      Memutar arloji penetrometer dan membaca angka penetrasi yang berhimpit dengan jarum penunjuk. Dibulatkan hingga angka 0,1 mm terdekat.
h.      Melepaskan jarum dari pemegang jarum dan menyiapkan alat penetrasi untuk pekerjaan berikutnya.
i.       Melakukan pekerjaan a sampai g diatas tidak kurang dari 5 kali untuk benda uji yang sama dengan ketentuan setiap titik pemeriksaan sama lain dari tepi dinding lebih dari 1cm.


► Related Posts :


» Klik Untuk Komentar